bibledit / cloud

Source code for Bibledit core library and Cloud binary
GNU General Public License v3.0
12 stars 3 forks source link

bug: disappearing data (not a bug) #397

Closed warpok closed 4 years ago

warpok commented 4 years ago

Screenshot_20200609-103302_Bibledit

I was happily looking at several additions to this verse. I had stopped typing and just was rereading the whole verse. I had not written a note, nor had I recently shifted from another editor. All of a sudden a whole bunch of words disappeared. These were written as suggestions in brackets [**suggestion//old text.

warpok commented 4 years ago

Screenshot_20200608-171824_Bibledit

Yesterday I made a footnote like this.

warpok commented 4 years ago

I was examining the properly formatted footnote, and everything looked correct. SUDDENLY it changed to this: Screenshot_20200608-171653_Bibledit

warpok commented 4 years ago

For the first one, here is the resultant email:

Failed to merge: The existing text was kept While merging the text, something unusual was detected.

Base text

\v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang [menurut kebiasan hukum] [berhak//hendak] membalas [?darah//kematian] [**adiknya//anakku] itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p

Changed text

\v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang [?menurut kebiasan hukum] [berhak//hendak] membalas [?darah//kematian] [**?adiknya//anakku] itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p

Existing text

\v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang hendak membalas [?darah//kematian] adiknya itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p

The text that was actually saved to the chapter

\v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang hendak membalas [?darah//kematian] adiknya itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p Failed to merge: The existing text was kept While merging the text, something unusual was detected.

Base text

\c 14 \s Absalom kembali ke Yerusalem \p \v 1 Yoab anak Zeruya menyadari bahwa raja Daud sangat sedih karena kehilangan Absalom. \v 2 Oleh karena itu, Yoab menyusun rencana untuk menyelesaikan persoalan raja. Dia menyuruh utusan ke kota Tekoa untuk menjemput seorang perempuan yang sudah dikenal cerdik. Waktu dia datang, Yoab berkata kepadanya, “Saya minta Ibu berpura-pura seperti sedang berduka. Kenakanlah pakaian berkabung dan jangan memakai minyak wangi. Bersikaplah seakan-akan Ibu sudah lama berkabung atas kematian anggota keluargamu. \v 3 Lalu pergilah menghadap raja dan katakan kepadanya seperti yang kuajarkan ini.” Yoab pun memberitahukan apa yang harus dikatakan ibu itu. \p \v 4 Saat [ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu menghadap raja, dia bersujud untuk menghormatinya, lalu berkata, “Tuanku Raja, mohon tolonglah hamba!” \p \v 5 Raja bertanya, “Ada masalah apa?” \p Ibu itu pun bercerita, “Saya seorang janda. \v 6 Saya memiliki dua anak laki-laki. Suatu hari, mereka berkelahi di ladang. Karena tidak ada yang [*[bisa memisahkan mereka//melerai], kakaknya memukuli adiknya sampai mati.\f \fr 14:6 \fk kakaknya … \ft Walaupun bahasa Ibrani tidak membedakan umur kedua saudara, jauh lebih wajar dalam bahasa Indonesia jika seorang ibu menceritakan dengan kata ‘kakak’ dan ‘adik.’\f \v 7 Sekarang seluruh anggota keluarga kami sedang menuntut agar saya menyerahkan kakaknya, supaya dia dibunuh untuk membalas kematian adiknya. Tetapi kalau dia dibunuh, tidak akan ada lagi ahli waris untuk melanjutkan keturunan [?dalam nama] almarhum suami saya. Dengan demikian padamlah satu-satunya harapan saya untuk meninggalkan keturunan di antara umat TUHAN. \p \v 8 Jawab raja kepadanya, “Baik. Silakan pulang. Saya akan mengeluarkan perintah supaya anakmu itu tidak boleh dibunuh akibat peristiwa yang sudah terjadi.” \p \v 9 [Ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu kemudian berkata, “Tuanku Raja, [kalau ada yang merasa keputusan Raja tidak jujur, biarlah saya dan keluarga ayah saya yang menanggung tuduhan bersalah. [Harapan saya,//tetapi] Tuanku dan kerajaan Tuan tidak [akan dianggap] bersalah dalam keputusan ini.” \p \v 10 Kata raja, “Jika ada orang yang [masih menuntut darah kakaknya//mengancammu], bawalah dia ke hadapan saya. Saya berjanji bahwa dia tidak akan mengganggumu lagi.” \p \v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang [menurut kebiasan hukum] [berhak//hendak] membalas [?darah//kematian] [adiknya//anakku] itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p \v 12 Lalu kata perempuan itu, “Tuanku Raja, mohon izinkan saya berbicara kepada Tuan tentang masalah lain.” \q1 Sahut raja, “Silakan.” \p \v 13 Perempuan itu berkata, “Dengan ucapan Tuan tadi, maka Tuan sudah mengaku bersalah karena tidak memanggil kembali anak Tuan yang ada di tempat pengasingan. Dengan begitu, Tuan bersalah terhadap umat Allah [karena menyingkirkan salah satu anggotanya]. \v 14 Tuan, kita semua pasti akan mati. Orang yang sudah mati tidak bisa hidup lagi, ibarat air yang tertumpah ke tanah tidak dapat dikumpulkan kembali. [Karena itu relakanlah yang sudah mati]. Sebaliknya, orang yang masih hidup dan sedang diasingkan, janganlah biarkan dia [tersingkir//terbuang] selamanya dari antara umat-Nya, karena Allah pun tidak menyingkirkan nyawa orang, tetapi menghendaki agar dia kembali. \p \v 15 Nah, Tuan, ketika anggota keluarga saya mengancam, saya datang dan berbicara kepada Tuan sebab saya pikir, 'Mungkin raja akan mengabulkan permintaan hambanya ini.' \v 16 Ternyata benar! Raja sudah mendengarkan dan melepaskan saya dari tangan orang yang hendak melenyapkan saya dan anak saya, sehingga keluarga kami tidak hilang dari antara umat Allah! \v 17 Saya yakin bahwa perkataan Tuanku Raja dapat menenangkan saya, karena Tuanku bijaksana seperti malaikat, yang tahu membedakan mana yang benar dan yang salah! Kiranya TUHAN Allah senantiasa menyertai Tuan!” \p \v 18 Lalu raja menjawab perempuan itu, “Sekarang saya akan bertanya kepadamu. Jangan sembunyikan apa pun dari saya!” \q1 Perempuan itu menjawab, “Baik, Tuan.” \p \v 19 Berkatalah raja, “Apakah Yoab yang menyuruhmu melakukan semua ini?” \q1 Jawab perempuan itu, “Benar, Tuan, saya bersumpah. Yoab yang mengutus saya. Dialah yang menyuruh saya mengucapkan semua perkataan tadi. \v 20 Hambamu Yoab melakukannya untuk membereskan keadaan antara Tuan dan Absalom. Tuanku Raja memang bijaksana seperti malaikat, Tuan mengetahui segala sesuatu yang sedang terjadi di negeri ini.” \p \v 21 Lalu raja berkata kepada Yoab, “Baiklah! Keinginanmu itu akan saya lakukan! Pergi dan bawalah Absalom kembali!” \p \v 22 Maka Yoab bersujud untuk berterima kasih dan memuji raja. Kata Yoab, “Hari ini hambamu tahu bahwa Tuanku Raja berkenan terhadap hamba, karena Tuanku sudah mengabulkan permintaan hambamu!” \p \v 23 Setelah itu Yoab berdiri dan berangkat ke kota Gesur untuk menjemput Absalom kembali ke Yerusalem. \v 24 Raja berpesan, “Suruh Absalom kembali ke rumahnya sendiri. Saya tidak ingin bertemu dia.” Jadi Absalom pulang ke rumahnya dan tidak datang menemui raja. \s1 Absalom berdamai dengan Daud \p \v 25 Di seluruh Israel, Absalom dipuji karena ketampanannya. Dari telapak kaki sampai ujung rambut tidak ada cacatnya sedikit pun. \v 26 Setahun sekali, Absalom mencukur rambutnya karena dia merasa rambutnya terlalu lebat dan berat. Sesudah dicukur, biasanya dia menimbang rambutnya, beratnya sekitar dua setengah kilogram. \v 27 Absalom mempunyai tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sangat cantik, namanya Tamar. \p \v 28 Sudah dua tahun Absalom pulang dan tinggal di Yerusalem, tetapi dia belum boleh menemui raja. \v 29 Karena itu, Absalom ingin menyuruh Yoab menghadap raja untuk memintakan izin bertemu. Dia mengirim pesan untuk memanggil Yoab, tetapi Yoab tidak mau datang. Untuk kedua kalinya, Absalom memanggil Yoab, tetapi dia masih tidak mau datang. \v 30 Lalu Absalom menyuruh para pelayannya, “Dengar, Yoab memiliki ladang yang bersebelahan dengan ladang saya, ada tanaman jelai di situ. Pergi dan bakarlah ladangnya.” Jadi para pelayan Absalom membakar ladang itu. \p \v 31 Maka Yoab datang ke rumah Absalom dan memprotes, “Mengapa para pelayanmu membakar ladang saya?!” \p \v 32 Jawab Absalom, “Karena saya sudah mengirim pesan baik-baik, tetapi kamu tidak mau datang. Saya bermaksud memintamu menghadap raja dan menanyakan ini: 'Untuk apa raja menyuruh saya pulang dari Gesur kalau tidak mau bertemu saya? Lebih baik saya tetap di sana. Sekarang izinkanlah saya datang menghadap. Jika memang saya bersalah, biarlah raja menghukum mati saya!'” \p \v 33 Maka Yoab menemui raja dan menyampaikan pesan itu kepadanya. Kemudian raja memanggil Absalom. Absalom datang dan bersujud di hadapannya. Raja menyambut dia dengan mencium anaknya itu.

Changed text

\c 14 \s Absalom kembali ke Yerusalem \p \v 1 Yoab anak Zeruya menyadari bahwa raja Daud sangat sedih karena kehilangan Absalom. \v 2 Oleh karena itu, Yoab menyusun rencana untuk menyelesaikan persoalan raja. Dia menyuruh utusan ke kota Tekoa untuk menjemput seorang perempuan yang sudah dikenal cerdik. Waktu dia datang, Yoab berkata kepadanya, “Saya minta Ibu berpura-pura seperti sedang berduka. Kenakanlah pakaian berkabung dan jangan memakai minyak wangi. Bersikaplah seakan-akan Ibu sudah lama berkabung atas kematian anggota keluargamu. \v 3 Lalu pergilah menghadap raja dan katakan kepadanya seperti yang kuajarkan ini.” Yoab pun memberitahukan apa yang harus dikatakan ibu itu. \p \v 4 Saat [ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu menghadap raja, dia bersujud untuk menghormatinya, lalu berkata, “Tuanku Raja, mohon tolonglah hamba!” \p \v 5 Raja bertanya, “Ada masalah apa?” \p Ibu itu pun bercerita, “Saya seorang janda. \v 6 Saya memiliki dua anak laki-laki. Suatu hari, mereka berkelahi di ladang. Karena tidak ada yang [*[bisa memisahkan mereka//melerai], kakaknya memukuli adiknya sampai mati.\f \fr 14:6 \fk kakaknya … \ft Walaupun bahasa Ibrani tidak membedakan umur kedua saudara, jauh lebih wajar dalam bahasa Indonesia jika seorang ibu menceritakan dengan kata ‘kakak’ dan ‘adik.’\f \v 7 Sekarang seluruh anggota keluarga kami sedang menuntut agar saya menyerahkan kakaknya, supaya dia dibunuh untuk membalas kematian adiknya. Tetapi kalau dia dibunuh, tidak akan ada lagi ahli waris untuk melanjutkan keturunan [?dalam nama] almarhum suami saya. Dengan demikian padamlah satu-satunya harapan saya untuk meninggalkan keturunan di antara umat TUHAN. \p \v 8 Jawab raja kepadanya, “Baik. Silakan pulang. Saya akan mengeluarkan perintah supaya anakmu itu tidak boleh dibunuh akibat peristiwa yang sudah terjadi.” \p \v 9 [Ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu kemudian berkata, “Tuanku Raja, [kalau ada yang merasa keputusan Raja tidak jujur, biarlah saya dan keluarga ayah saya yang menanggung tuduhan bersalah. [Harapan saya,//tetapi] Tuanku dan kerajaan Tuan tidak [akan dianggap] bersalah dalam keputusan ini.” \p \v 10 Kata raja, “Jika ada orang yang [masih menuntut darah kakaknya//mengancammu], bawalah dia ke hadapan saya. Saya berjanji bahwa dia tidak akan mengganggumu lagi.” \p \v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang [?menurut kebiasan hukum] [berhak//hendak] membalas [?darah//kematian] [?adiknya//anakku] itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p \v 12 Lalu kata perempuan itu, “Tuanku Raja, mohon izinkan saya berbicara kepada Tuan tentang masalah lain.” \q1 Sahut raja, “Silakan.” \p \v 13 Perempuan itu berkata, “Dengan ucapan Tuan tadi, maka Tuan sudah mengaku bersalah karena tidak memanggil kembali anak Tuan yang ada di tempat pengasingan. Dengan begitu, Tuan bersalah terhadap umat Allah [karena menyingkirkan salah satu anggotanya]. \v 14 Tuan, kita semua pasti akan mati. Orang yang sudah mati tidak bisa hidup lagi, ibarat air yang tertumpah ke tanah tidak dapat dikumpulkan kembali. [Karena itu relakanlah yang sudah mati]. Sebaliknya, orang yang masih hidup dan sedang diasingkan, janganlah biarkan dia [tersingkir//terbuang] selamanya dari antara umat-Nya, karena Allah pun tidak menyingkirkan nyawa orang, tetapi menghendaki agar dia kembali. \p \v 15 Nah, Tuan, ketika anggota keluarga saya mengancam, saya datang dan berbicara kepada Tuan sebab saya pikir, 'Mungkin raja akan mengabulkan permintaan hambanya ini.' \v 16 Ternyata benar! Raja sudah mendengarkan dan melepaskan saya dari tangan orang yang hendak melenyapkan saya dan anak saya, sehingga keluarga kami tidak hilang dari antara umat Allah! \v 17 Saya yakin bahwa perkataan Tuanku Raja dapat menenangkan saya, karena Tuanku bijaksana seperti malaikat, yang tahu membedakan mana yang benar dan yang salah! Kiranya TUHAN Allah senantiasa menyertai Tuan!” \p \v 18 Lalu raja menjawab perempuan itu, “Sekarang saya akan bertanya kepadamu. Jangan sembunyikan apa pun dari saya!” \q1 Perempuan itu menjawab, “Baik, Tuan.” \p \v 19 Berkatalah raja, “Apakah Yoab yang menyuruhmu melakukan semua ini?” \q1 Jawab perempuan itu, “Benar, Tuan, saya bersumpah. Yoab yang mengutus saya. Dialah yang menyuruh saya mengucapkan semua perkataan tadi. \v 20 Hambamu Yoab melakukannya untuk membereskan keadaan antara Tuan dan Absalom. Tuanku Raja memang bijaksana seperti malaikat, Tuan mengetahui segala sesuatu yang sedang terjadi di negeri ini.” \p \v 21 Lalu raja berkata kepada Yoab, “Baiklah! Keinginanmu itu akan saya lakukan! Pergi dan bawalah Absalom kembali!” \p \v 22 Maka Yoab bersujud untuk berterima kasih dan memuji raja. Kata Yoab, “Hari ini hambamu tahu bahwa Tuanku Raja berkenan terhadap hamba, karena Tuanku sudah mengabulkan permintaan hambamu!” \p \v 23 Setelah itu Yoab berdiri dan berangkat ke kota Gesur untuk menjemput Absalom kembali ke Yerusalem. \v 24 Raja berpesan, “Suruh Absalom kembali ke rumahnya sendiri. Saya tidak ingin bertemu dia.” Jadi Absalom pulang ke rumahnya dan tidak datang menemui raja. \s1 Absalom berdamai dengan Daud \p \v 25 Di seluruh Israel, Absalom dipuji karena ketampanannya. Dari telapak kaki sampai ujung rambut tidak ada cacatnya sedikit pun. \v 26 Setahun sekali, Absalom mencukur rambutnya karena dia merasa rambutnya terlalu lebat dan berat. Sesudah dicukur, biasanya dia menimbang rambutnya, beratnya sekitar dua setengah kilogram. \v 27 Absalom mempunyai tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sangat cantik, namanya Tamar. \p \v 28 Sudah dua tahun Absalom pulang dan tinggal di Yerusalem, tetapi dia belum boleh menemui raja. \v 29 Karena itu, Absalom ingin menyuruh Yoab menghadap raja untuk memintakan izin bertemu. Dia mengirim pesan untuk memanggil Yoab, tetapi Yoab tidak mau datang. Untuk kedua kalinya, Absalom memanggil Yoab, tetapi dia masih tidak mau datang. \v 30 Lalu Absalom menyuruh para pelayannya, “Dengar, Yoab memiliki ladang yang bersebelahan dengan ladang saya, ada tanaman jelai di situ. Pergi dan bakarlah ladangnya.” Jadi para pelayan Absalom membakar ladang itu. \p \v 31 Maka Yoab datang ke rumah Absalom dan memprotes, “Mengapa para pelayanmu membakar ladang saya?!” \p \v 32 Jawab Absalom, “Karena saya sudah mengirim pesan baik-baik, tetapi kamu tidak mau datang. Saya bermaksud memintamu menghadap raja dan menanyakan ini: 'Untuk apa raja menyuruh saya pulang dari Gesur kalau tidak mau bertemu saya? Lebih baik saya tetap di sana. Sekarang izinkanlah saya datang menghadap. Jika memang saya bersalah, biarlah raja menghukum mati saya!'” \p \v 33 Maka Yoab menemui raja dan menyampaikan pesan itu kepadanya. Kemudian raja memanggil Absalom. Absalom datang dan bersujud di hadapannya. Raja menyambut dia dengan mencium anaknya itu.

Existing text

\c 14 \s Absalom kembali ke Yerusalem \p \v 1 Yoab anak Zeruya menyadari bahwa raja Daud sangat sedih karena kehilangan Absalom. \v 2 Oleh karena itu, Yoab menyusun rencana untuk menyelesaikan persoalan raja. Dia menyuruh utusan ke kota Tekoa untuk menjemput seorang perempuan yang sudah dikenal cerdik. Waktu dia datang, Yoab berkata kepadanya, “Saya minta Ibu berpura-pura seperti sedang berduka. Kenakanlah pakaian berkabung dan jangan memakai minyak wangi. Bersikaplah seakan-akan Ibu sudah lama berkabung atas kematian anggota keluargamu. \v 3 Lalu pergilah menghadap raja dan katakan kepadanya seperti yang kuajarkan ini.” Yoab pun memberitahukan apa yang harus dikatakan ibu itu. \p \v 4 Saat [ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu menghadap raja, dia bersujud untuk menghormatinya, lalu berkata, “Tuanku Raja, mohon tolonglah hamba!” \p \v 5 Raja bertanya, “Ada masalah apa?” \p Ibu itu pun bercerita, “Saya seorang janda. \v 6 Saya memiliki dua anak laki-laki. Suatu hari, mereka berkelahi di ladang. Karena tidak ada yang [*[bisa memisahkan mereka//melerai], kakaknya memukuli adiknya sampai mati.\f \fr 14:6 \fk kakaknya … \ft Walaupun bahasa Ibrani tidak membedakan umur kedua saudara, jauh lebih wajar dalam bahasa Indonesia jika seorang ibu menceritakan dengan kata ‘kakak’ dan ‘adik.’\f \v 7 Sekarang seluruh anggota keluarga kami sedang menuntut agar saya menyerahkan kakaknya, supaya dia dibunuh untuk membalas kematian adiknya. Tetapi kalau dia dibunuh, tidak akan ada lagi ahli waris untuk melanjutkan keturunan [?dalam nama] almarhum suami saya. Dengan demikian padamlah satu-satunya harapan saya untuk meninggalkan keturunan di antara umat TUHAN. \p \v 8 Jawab raja kepadanya, “Baik. Silakan pulang. Saya akan mengeluarkan perintah supaya anakmu itu tidak boleh dibunuh akibat peristiwa yang sudah terjadi.” \p \v 9 [Ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu kemudian berkata, “Tuanku Raja, [kalau ada yang merasa keputusan Raja tidak jujur, biarlah saya dan keluarga ayah saya yang menanggung tuduhan bersalah. [Harapan saya,//tetapi] Tuanku dan kerajaan Tuan tidak [akan dianggap] bersalah dalam keputusan ini.” \p \v 10 Kata raja, “Jika ada orang yang [**masih menuntut darah kakaknya//mengancammu], bawalah dia ke hadapan saya. Saya berjanji bahwa dia tidak akan mengganggumu lagi.” \p \v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang hendak membalas [?darah//kematian] adiknya itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p \v 12 Lalu kata perempuan itu, “Tuanku Raja, mohon izinkan saya berbicara kepada Tuan tentang masalah lain.” \q1 Sahut raja, “Silakan.” \p \v 13 Perempuan itu berkata, “Dengan ucapan Tuan tadi, maka Tuan sudah mengaku bersalah karena tidak memanggil kembali anak Tuan yang ada di tempat pengasingan. Dengan begitu, Tuan bersalah terhadap umat Allah [karena menyingkirkan salah satu anggotanya]. \v 14 Tuan, kita semua pasti akan mati. Orang yang sudah mati tidak bisa hidup lagi, ibarat air yang tertumpah ke tanah tidak dapat dikumpulkan kembali. [Karena itu relakanlah yang sudah mati]. Sebaliknya, orang yang masih hidup dan sedang diasingkan, janganlah biarkan dia [tersingkir//terbuang] selamanya dari antara umat-Nya, karena Allah pun tidak menyingkirkan nyawa orang, tetapi menghendaki agar dia kembali. \p \v 15 Nah, Tuan, ketika anggota keluarga saya mengancam, saya datang dan berbicara kepada Tuan sebab saya pikir, 'Mungkin raja akan mengabulkan permintaan hambanya ini.' \v 16 Ternyata benar! Raja sudah mendengarkan dan melepaskan saya dari tangan orang yang hendak melenyapkan saya dan anak saya, sehingga keluarga kami tidak hilang dari antara umat Allah! \v 17 Saya yakin bahwa perkataan Tuanku Raja dapat menenangkan saya, karena Tuanku bijaksana seperti malaikat, yang tahu membedakan mana yang benar dan yang salah! Kiranya TUHAN Allah senantiasa menyertai Tuan!” \p \v 18 Lalu raja menjawab perempuan itu, “Sekarang saya akan bertanya kepadamu. Jangan sembunyikan apa pun dari saya!” \q1 Perempuan itu menjawab, “Baik, Tuan.” \p \v 19 Berkatalah raja, “Apakah Yoab yang menyuruhmu melakukan semua ini?” \q1 Jawab perempuan itu, “Benar, Tuan, saya bersumpah. Yoab yang mengutus saya. Dialah yang menyuruh saya mengucapkan semua perkataan tadi. \v 20 Hambamu Yoab melakukannya untuk membereskan keadaan antara Tuan dan Absalom. Tuanku Raja memang bijaksana seperti malaikat, Tuan mengetahui segala sesuatu yang sedang terjadi di negeri ini.” \p \v 21 Lalu raja berkata kepada Yoab, “Baiklah! Keinginanmu itu akan saya lakukan! Pergi dan bawalah Absalom kembali!” \p \v 22 Maka Yoab bersujud untuk berterima kasih dan memuji raja. Kata Yoab, “Hari ini hambamu tahu bahwa Tuanku Raja berkenan terhadap hamba, karena Tuanku sudah mengabulkan permintaan hambamu!” \p \v 23 Setelah itu Yoab berdiri dan berangkat ke kota Gesur untuk menjemput Absalom kembali ke Yerusalem. \v 24 Raja berpesan, “Suruh Absalom kembali ke rumahnya sendiri. Saya tidak ingin bertemu dia.” Jadi Absalom pulang ke rumahnya dan tidak datang menemui raja. \s1 Absalom berdamai dengan Daud \p \v 25 Di seluruh Israel, Absalom dipuji karena ketampanannya. Dari telapak kaki sampai ujung rambut tidak ada cacatnya sedikit pun. \v 26 Setahun sekali, Absalom mencukur rambutnya karena dia merasa rambutnya terlalu lebat dan berat. Sesudah dicukur, biasanya dia menimbang rambutnya, beratnya sekitar dua setengah kilogram. \v 27 Absalom mempunyai tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sangat cantik, namanya Tamar. \p \v 28 Sudah dua tahun Absalom pulang dan tinggal di Yerusalem, tetapi dia belum boleh menemui raja. \v 29 Karena itu, Absalom ingin menyuruh Yoab menghadap raja untuk memintakan izin bertemu. Dia mengirim pesan untuk memanggil Yoab, tetapi Yoab tidak mau datang. Untuk kedua kalinya, Absalom memanggil Yoab, tetapi dia masih tidak mau datang. \v 30 Lalu Absalom menyuruh para pelayannya, “Dengar, Yoab memiliki ladang yang bersebelahan dengan ladang saya, ada tanaman jelai di situ. Pergi dan bakarlah ladangnya.” Jadi para pelayan Absalom membakar ladang itu. \p \v 31 Maka Yoab datang ke rumah Absalom dan memprotes, “Mengapa para pelayanmu membakar ladang saya?!” \p \v 32 Jawab Absalom, “Karena saya sudah mengirim pesan baik-baik, tetapi kamu tidak mau datang. Saya bermaksud memintamu menghadap raja dan menanyakan ini: 'Untuk apa raja menyuruh saya pulang dari Gesur kalau tidak mau bertemu saya? Lebih baik saya tetap di sana. Sekarang izinkanlah saya datang menghadap. Jika memang saya bersalah, biarlah raja menghukum mati saya!'” \p \v 33 Maka Yoab menemui raja dan menyampaikan pesan itu kepadanya. Kemudian raja memanggil Absalom. Absalom datang dan bersujud di hadapannya. Raja menyambut dia dengan mencium anaknya itu.

The text that was actually saved to the chapter

\c 14 \s Absalom kembali ke Yerusalem \p \v 1 Yoab anak Zeruya menyadari bahwa raja Daud sangat sedih karena kehilangan Absalom. \v 2 Oleh karena itu, Yoab menyusun rencana untuk menyelesaikan persoalan raja. Dia menyuruh utusan ke kota Tekoa untuk menjemput seorang perempuan yang sudah dikenal cerdik. Waktu dia datang, Yoab berkata kepadanya, “Saya minta Ibu berpura-pura seperti sedang berduka. Kenakanlah pakaian berkabung dan jangan memakai minyak wangi. Bersikaplah seakan-akan Ibu sudah lama berkabung atas kematian anggota keluargamu. \v 3 Lalu pergilah menghadap raja dan katakan kepadanya seperti yang kuajarkan ini.” Yoab pun memberitahukan apa yang harus dikatakan ibu itu. \p \v 4 Saat [ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu menghadap raja, dia bersujud untuk menghormatinya, lalu berkata, “Tuanku Raja, mohon tolonglah hamba!” \p \v 5 Raja bertanya, “Ada masalah apa?” \p Ibu itu pun bercerita, “Saya seorang janda. \v 6 Saya memiliki dua anak laki-laki. Suatu hari, mereka berkelahi di ladang. Karena tidak ada yang [*[bisa memisahkan mereka//melerai], kakaknya memukuli adiknya sampai mati.\f \fr 14:6 \fk kakaknya … \ft Walaupun bahasa Ibrani tidak membedakan umur kedua saudara, jauh lebih wajar dalam bahasa Indonesia jika seorang ibu menceritakan dengan kata ‘kakak’ dan ‘adik.’\f \v 7 Sekarang seluruh anggota keluarga kami sedang menuntut agar saya menyerahkan kakaknya, supaya dia dibunuh untuk membalas kematian adiknya. Tetapi kalau dia dibunuh, tidak akan ada lagi ahli waris untuk melanjutkan keturunan [?dalam nama] almarhum suami saya. Dengan demikian padamlah satu-satunya harapan saya untuk meninggalkan keturunan di antara umat TUHAN. \p \v 8 Jawab raja kepadanya, “Baik. Silakan pulang. Saya akan mengeluarkan perintah supaya anakmu itu tidak boleh dibunuh akibat peristiwa yang sudah terjadi.” \p \v 9 [Ibu cerdik//Perempuan Tekoa] itu kemudian berkata, “Tuanku Raja, [kalau ada yang merasa keputusan Raja tidak jujur, biarlah saya dan keluarga ayah saya yang menanggung tuduhan bersalah. [Harapan saya,//tetapi] Tuanku dan kerajaan Tuan tidak [akan dianggap] bersalah dalam keputusan ini.” \p \v 10 Kata raja, “Jika ada orang yang [**masih menuntut darah kakaknya//mengancammu], bawalah dia ke hadapan saya. Saya berjanji bahwa dia tidak akan mengganggumu lagi.” \p \v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah di hadapan TUHAN Penguasamu supaya orang yang hendak membalas [?darah//kematian] adiknya itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh [kakaknya//anak saya yang masih hidup].” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.” \p \v 12 Lalu kata perempuan itu, “Tuanku Raja, mohon izinkan saya berbicara kepada Tuan tentang masalah lain.” \q1 Sahut raja, “Silakan.” \p \v 13 Perempuan itu berkata, “Dengan ucapan Tuan tadi, maka Tuan sudah mengaku bersalah karena tidak memanggil kembali anak Tuan yang ada di tempat pengasingan. Dengan begitu, Tuan bersalah terhadap umat Allah [karena menyingkirkan salah satu anggotanya]. \v 14 Tuan, kita semua pasti akan mati. Orang yang sudah mati tidak bisa hidup lagi, ibarat air yang tertumpah ke tanah tidak dapat dikumpulkan kembali. [Karena itu relakanlah yang sudah mati]. Sebaliknya, orang yang masih hidup dan sedang diasingkan, janganlah biarkan dia [tersingkir//terbuang] selamanya dari antara umat-Nya, karena Allah pun tidak menyingkirkan nyawa orang, tetapi menghendaki agar dia kembali. \p \v 15 Nah, Tuan, ketika anggota keluarga saya mengancam, saya datang dan berbicara kepada Tuan sebab saya pikir, 'Mungkin raja akan mengabulkan permintaan hambanya ini.' \v 16 Ternyata benar! Raja sudah mendengarkan dan melepaskan saya dari tangan orang yang hendak melenyapkan saya dan anak saya, sehingga keluarga kami tidak hilang dari antara umat Allah! \v 17 Saya yakin bahwa perkataan Tuanku Raja dapat menenangkan saya, karena Tuanku bijaksana seperti malaikat, yang tahu membedakan mana yang benar dan yang salah! Kiranya TUHAN Allah senantiasa menyertai Tuan!” \p \v 18 Lalu raja menjawab perempuan itu, “Sekarang saya akan bertanya kepadamu. Jangan sembunyikan apa pun dari saya!” \q1 Perempuan itu menjawab, “Baik, Tuan.” \p \v 19 Berkatalah raja, “Apakah Yoab yang menyuruhmu melakukan semua ini?” \q1 Jawab perempuan itu, “Benar, Tuan, saya bersumpah. Yoab yang mengutus saya. Dialah yang menyuruh saya mengucapkan semua perkataan tadi. \v 20 Hambamu Yoab melakukannya untuk membereskan keadaan antara Tuan dan Absalom. Tuanku Raja memang bijaksana seperti malaikat, Tuan mengetahui segala sesuatu yang sedang terjadi di negeri ini.” \p \v 21 Lalu raja berkata kepada Yoab, “Baiklah! Keinginanmu itu akan saya lakukan! Pergi dan bawalah Absalom kembali!” \p \v 22 Maka Yoab bersujud untuk berterima kasih dan memuji raja. Kata Yoab, “Hari ini hambamu tahu bahwa Tuanku Raja berkenan terhadap hamba, karena Tuanku sudah mengabulkan permintaan hambamu!” \p \v 23 Setelah itu Yoab berdiri dan berangkat ke kota Gesur untuk menjemput Absalom kembali ke Yerusalem. \v 24 Raja berpesan, “Suruh Absalom kembali ke rumahnya sendiri. Saya tidak ingin bertemu dia.” Jadi Absalom pulang ke rumahnya dan tidak datang menemui raja. \s1 Absalom berdamai dengan Daud \p \v 25 Di seluruh Israel, Absalom dipuji karena ketampanannya. Dari telapak kaki sampai ujung rambut tidak ada cacatnya sedikit pun. \v 26 Setahun sekali, Absalom mencukur rambutnya karena dia merasa rambutnya terlalu lebat dan berat. Sesudah dicukur, biasanya dia menimbang rambutnya, beratnya sekitar dua setengah kilogram. \v 27 Absalom mempunyai tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang sangat cantik, namanya Tamar. \p \v 28 Sudah dua tahun Absalom pulang dan tinggal di Yerusalem, tetapi dia belum boleh menemui raja. \v 29 Karena itu, Absalom ingin menyuruh Yoab menghadap raja untuk memintakan izin bertemu. Dia mengirim pesan untuk memanggil Yoab, tetapi Yoab tidak mau datang. Untuk kedua kalinya, Absalom memanggil Yoab, tetapi dia masih tidak mau datang. \v 30 Lalu Absalom menyuruh para pelayannya, “Dengar, Yoab memiliki ladang yang bersebelahan dengan ladang saya, ada tanaman jelai di situ. Pergi dan bakarlah ladangnya.” Jadi para pelayan Absalom membakar ladang itu. \p \v 31 Maka Yoab datang ke rumah Absalom dan memprotes, “Mengapa para pelayanmu membakar ladang saya?!” \p \v 32 Jawab Absalom, “Karena saya sudah mengirim pesan baik-baik, tetapi kamu tidak mau datang. Saya bermaksud memintamu menghadap raja dan menanyakan ini: 'Untuk apa raja menyuruh saya pulang dari Gesur kalau tidak mau bertemu saya? Lebih baik saya tetap di sana. Sekarang izinkanlah saya datang menghadap. Jika memang saya bersalah, biarlah raja menghukum mati saya!'” \p \v 33 Maka Yoab menemui raja dan menyampaikan pesan itu kepadanya. Kemudian raja memanggil Absalom. Absalom datang dan bersujud di hadapannya. Raja menyambut dia dengan mencium anaknya itu.

warpok commented 4 years ago

Just now as I went back (now in the cloud instead of the client) the verse changed before my eyes from having several [brackets] in it to having none!

Screenshot_20200609-104507_Chrome

warpok commented 4 years ago

I frequently use [ ] plus * and ?. Does Bibledit have an alergy to any of those, perhaps in a combination like [**? ?

warpok commented 4 years ago

Please look at the differences! Notice that in the first screenshot, the close quotation mark at the end of the first paragraph was a typographical quote. Now it has been changed to a " mark. This is very disturbing!

warpok commented 4 years ago

I have sent you 4 email messages. I wrote confusing notes in them. They are in chronological order I think, starting at the first one. The first message, then the second email thread included two messages. Then the third email thread.

warpok commented 4 years ago

I think I can prove that the typographical quote mark was caused by Bibledit, not by a human user. I saved a copy of the whole chapter when I started working on chapter 14 early this morning. That file has verse 14 thus: \v 11 Jawabnya, “Ya Tuanku Raja, berjanjilah demi TUHAN Allahmu, supaya orang yang hendak membalas kematian anak itu jangan sampai melakukan kejahatan yang lebih besar lagi dengan membunuh anak saya yang masih hidup!” \p Jawab raja, “Aku berjanji di hadapan TUHAN yang hidup, anakmu itu tidak akan dicelakai.”

That is hard to read, but hidup! is followed by a typographical end quote mark, not ".

warpok commented 4 years ago

I was WRONG. Another team member was working on the same chapter at the same time.

Screenshot_20200609_124040

warpok commented 4 years ago

Screenshot_20200609_124007

teusbenschop commented 4 years ago

I understand from the thread of comments in this issue that another team worker was working on the same chapter.

Bibledit Cloud tried as hard as it could to merge the differences. Where it could merge, it merged the differences. Where it failed to merge, or was not sure, it emailed you.

Question:

Is there still some question in this issue? Or can this issue be closed?

warpok commented 4 years ago

Yep. You are right. I was wrong. I was certain when I started the thread that no one would have been editing at the same time in the same chapter. My team is 12 hours different in time zones. But Joy was editing at that time. Yes, close it. Thanks for your help.

teusbenschop commented 4 years ago

Thank you for confirming that it can be closed.

On second thoughts, I have another question with regard to the issue of the emails.

The emails you received, are they clear enough as they are, to indicate what's going on, why they are being sent? Or should the phrasing of the emails be a bit different?

warpok commented 4 years ago

I don't actually find them very clear. I will send some suggestions. If I don't get a new set of emails like that today, I will make suggestions in an old one. Thanks for your willingness to look at this.

teusbenschop commented 4 years ago

I don't actually find them very clear. I will send some suggestions. If I don't get a new set of emails like that today, I will make suggestions in an old one. Thanks for your willingness to look at this.

https://github.com/bibledit/cloud/issues/401