thoriqazizgh / Airdrop-

KITAB HAJI
0 stars 0 forks source link

Ibadah Haji #1

Open thoriqazizgh opened 1 week ago

thoriqazizgh commented 1 week ago

Berikut adalah penjelasan mengenai rukun dan wajib haji:

Rukun Haji

Rukun haji adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan tidak boleh ditinggalkan. Jika salah satu rukun ini ditinggalkan, maka hajinya tidak sah dan tidak bisa diganti dengan denda (dam). Rukun-rukun haji meliputi:

  1. Ihram: Berniat untuk melaksanakan ibadah haji dengan niat yang khusus. Ihram dimulai dari miqat, yaitu batas tempat bagi calon jamaah haji untuk memulai niat haji.

  2. Wukuf di Arafah: Berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincirnya matahari hingga terbenam.

  3. Thawaf Ifadhah: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dilakukan setelah wukuf di Arafah.

  4. Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

  5. Tahallul: Mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari larangan ihram.

  6. Tertib: Melakukan semua rukun secara berurutan.

Wajib Haji

Wajib haji adalah amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, tetapi jika ada yang terlewat, ibadah haji tetap sah dengan syarat membayar denda (dam). Wajib-wajib haji meliputi:

  1. Ihram dari Miqat: Memulai ihram dari tempat yang sudah ditentukan (miqat).

  2. Mabit di Muzdalifah: Berdiam di Muzdalifah pada malam setelah wukuf di Arafah hingga waktu subuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

  3. Mabit di Mina: Berdiam di Mina pada hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) bagi yang menyempurnakan haji dengan Nafar Tsani. Jika hanya sampai tanggal 12 (Nafar Awal), maka hanya bermalam dua malam.

  4. Melontar Jumrah: Melontar jumrah di tiga tempat (jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah) selama hari-hari tasyrik.

  5. Thawaf Wada' (Perpisahan): Thawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah untuk jamaah yang bukan penduduk Makkah.

Memahami perbedaan antara rukun dan wajib haji penting agar dapat menjalankan haji dengan benar sesuai ketentuan.

thoriqazizgh commented 1 week ago

Metode yang Anda gunakan sudah sangat baik dalam menyesuaikan dengan kondisi SDM dan minat siswa yang mungkin kurang antusias dalam belajar agama. Memaknai kitab dengan metode bandongan sambil memberi makna kata per kata membantu siswa memahami secara mendalam. Penekanan poin-poin penting membantu mereka menangkap inti pelajaran dengan lebih cepat, dan sorogan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menguji pemahaman serta mendapat koreksi langsung. Jika Anda melihat minat mereka meningkat, mungkin bisa ditambahkan latihan-latihan singkat atau diskusi agar lebih interaktif.

thoriqazizgh commented 1 week ago

Dalam haji, terdapat beberapa jenis dam (denda) yang dibebankan kepada jamaah sebagai kompensasi atas pelanggaran tertentu dalam pelaksanaan manasik. Berikut adalah macam-macam dam dan jenis yang biasa ditunaikan oleh jamaah haji Indonesia:

  1. Dam Tamattu' Jamaah yang melaksanakan haji tamattu' (yaitu melaksanakan umrah terlebih dahulu sebelum haji dengan tahallul di antara keduanya) wajib membayar dam. Biasanya dam ini ditunaikan dengan menyembelih satu ekor kambing di Makkah.

  2. Dam Qiran Jamaah yang melaksanakan haji qiran (yaitu menggabungkan umrah dan haji dalam satu niat dan satu ihram) juga wajib membayar dam. Sama seperti tamattu', dam ini biasanya berupa penyembelihan satu ekor kambing.

  3. Dam karena Pelanggaran Larangan Ihram Dam ini dikenakan bagi jamaah yang melanggar larangan ihram, seperti:

Memakai pakaian berjahit (untuk laki-laki)

Menutupi kepala (untuk laki-laki) atau wajah (untuk perempuan)

Menggunting kuku atau rambut

Memakai wewangian, dll.

Bentuk dam untuk pelanggaran ihram ini bervariasi tergantung jenis pelanggarannya:

Menyembelih kambing jika pelanggaran dianggap besar.

Puasa tiga hari atau memberi makan enam orang miskin bagi pelanggaran yang lebih ringan.

  1. Dam karena Tidak Melaksanakan Wajib Haji Jika ada jamaah yang tidak dapat melaksanakan salah satu dari wajib haji, seperti mabit di Muzdalifah atau melontar jumrah, maka ia wajib membayar dam. Biasanya bentuk dam ini adalah penyembelihan satu ekor kambing atau memberi makan orang miskin.

  2. Dam karena Melanggar Batas Waktu atau Tempat Misalnya, meninggalkan area Mina sebelum waktunya pada hari-hari tasyrik atau tidak berwukuf di Arafah. Ini juga mengharuskan dam dengan menyembelih hewan.

Dam yang Biasa Ditunaikan Jamaah Indonesia

Umumnya, jamaah haji Indonesia menunaikan dam tamattu’ atau qiran karena kebanyakan jamaah mengambil jenis haji tamattu’, yaitu melaksanakan umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan haji.